Selamat datang….!

12 04 2016

Selamat datang…. Sugeng rawuh…. Ahlan wa Sahlan….

Blognya ‘denbagus’ ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, mengingat tanggungjawab bersama untuk mencerdaskan bangsa. Belajar tak kenal waktu, usia, batasan-batasan, dan macem-macemlah… pokoknya yang membuat kita jadi tahu (bukan sok tahu), jadi pinter (bukan keminter), dan tidak ‘gap-tek’. Untuk itu isi dari tulisan-tulisan yang ada dapat berupa apa saja. Batasan-batasan atau sekat-sekat berakibat kita terbelenggu dalam ‘kekerdilan’, kerdil dalam pola berpikir, kerdil dalam hal pengetahuan, kerdil dalam berkarya dan sebagainya, perlu disingkirkan. Untuk itu, saya sendiri acapkali melakukan ‘passing over‘ dalam berkarya, membaca, menulis, dan dalam hal cara berpikir. Namun yang penting adalah tetap harus memperhatikan tata-krama, etika berbicara, menghargai orang lain, tidak bermuatan provokasi, pornografi, atau hal-hal negatif lainnya.

Terimakasih alias Maturnuwun….  Syukraan….

Salam, denbagusRasjid





Gereja Tertua Se-Jatim di Jombang

12 07 2018

Bangunan gereja tertua di Jawa Timur adalah gedung GKJW (Greja Kristen Jawi Wetan) yang berlokasi di Mojowarno, Jombang.
Namun siapa sangka, pendiri gereja tersebut adalah keturunan Sultan Cakraadiningrat II atau Sultan Bangkalan II, raja Madura Barat, awal abad 19.
Kesultanan Madura Barat sendiri berada dalam kekuasaan Kerjaan Mataram di bawah Sultan Agung.
Setidaknya itulah yang terungkap saat acara Halal Bihalal dan Reuni Akbar Perdana Trah Cokrokusumo di Aula GKJW, Mojowarno, Jombang.
Hadir 600 orang lebih dari 10 provinsi, termasuk RP. Abdul Hamid Mustari Cakraadiningrat dan keluarga datang dari Bangkalan, Madura.
Acara itu sendiri digelar selain untuk bersilaturahmi, juga mewarisi spirit Pangeran Cokrokusumo. Antara lain spirit rela berjuang demi masyarakat banyak dan spirit toleransi.

Paing Wiryoguno, salah seorang putra Pangeran Cokrokusumo beserta sanak saudaranya akhirnya dibaptis pada 13 April 1844 oleh Pdt. Van Meyer.
Setelah itu Paing (Karolus) Wiryoguno dan kerabatnya serta teman-temannya membuka Hutan Keracil, wilayah Wirosobo (Mojoagung) dan Japan (Mojokerto).
Jadi, sambung Abd. Hamid Mustari, para pendiri pasamuan GKJW tidak dipungkiri adalah para keturunan, kerabat dan teman-teman dekat para perintis desa-desa Kristen ini.

Sumber :  http://jatim.tribunnews.com/2018/07/09/gereja-tertua-se-jatim-di-jombang-ternyata-dibangun-keturunan-sultan-cakraadiningrat-dari-bangkalan

http://www.beritasatu.com/nasional/500287-reuni-akbar-trah-kesultanan-bangkalan-tetap-jaga-dan-junjung-tinggi-nkri.html

Video >  https://www.youtube.com/watch?v=3LUbPGU37IE





Sejarah Awal Mojowarno

12 07 2018

Selama ini runtutan atau mata rantai sejarah yang dijadikan dasar untuk menguraikan historisitas tidak sampai pada sumbernya, yaitu pelaku sejarah. Seharusnya, untuk memperoleh kebenaran sejarah sebisa mungkin mengumpulan data sampai kepada pelaku sejarah, atau minimal sampai pada orang yang hidup pada jaman yang paling dekat dengan jamannya pelaku sejarah, semua akan menjadi sumber primer. Tak mengherankan jika Karolus Wiryoguno, pelaku sejarah, tokoh penting dan utama dalam sejarah Mojowarno, seakan diabaikan begitu saja.
Mencermati tentang babad Hutan Keracil, maka harus dapat dipisahkan pengertian babad Hutan Keracil dan babad lahan Mojowarno. Mojowarno adalah lahan yang merupakan bagian dari Hutan Keracil. Sesuai kesepakatan, Mojowarno diserahkan kepada Ditotruno, Mojowangi untuk Eliasar Kunto dan Mojoroto untuk Karolus Wiryoguno. Di samping itu, ketika kita berbicara masalah Hutan Keracil dan Mojowarno, maka perspektif kita haruslah memandang Mojowarno pada saat peristiwa sejarah itu terjadi, bukan dengan perspektif saat ini. Karena Mojowarno yang sekarang adalah Mojowarno yang terdiri dari beberapa desa. Jika hal ini dipaksakan, maka yang ada cuma penjelasan yang carut-marut – yang terjebak pada kesalahan fatal.

Baca Selengkapnya >>
1.https://archive.org/details/MENYINGKAPTABIRSAM
2.https://www.academia.edu/36691336/MENYINGKAP_TABIR_SEJARAH_AWAL_MOJOWARNO.pdf
3.https://id.scribd.com/document/379888065/Menyingkap-Tabir-Sejarah-Awal-Mojowarno





TINJAUAN KISAH DITOTRUNO (ABISAI) TOKOH YANG KONTROVERSIAL

10 03 2018

Penulis adalah orang yanga menulis buku berjudul R. KAROLUS WIRYOGUNO PEMIMPIN BABAD HUTAN KERACIL. Oleh karena itu sebelum membaca buku yang berjudul: TINJAUAN KISAH DITOTRUNO ABISAI TOKOH KONTROVERSIAL ini, sebaiknya membaca buku R. KAROLUS WIRYOGUNO PEMIMPIN BABAD HUTAN KERACIL terlebih dulu. Tujuan penulisan kedua buku ini adalah meluruskan jalannya sejarah dan menghindari pengkultusan seorang tokoh menjadi cerita yang tidak wajar, jauh dari takhayul, mitos yang tidak logis, terutama di mata orang pada jaman modern sekarang ini. Tulisan ini lebih banyak mengambil cuplikan-cuplikan para penulis terdahulu guna menunjukan kejanggalan-kejanggalan atau sebagai pembanding analisa satu dengan lainnya. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab. Kita banyak dibingungkan karena kenyataan-kenyataan yang saling bertolak belakang. Sehingga layaklah Abisai Ditotruno disebut sebagai “Tokoh yang Kontroversial”. Bukan hanya satu atau dua masalah yang kontroversi, tetapi banyak masalah yang kontroversi.

(R. Hadi Wahjono, 2004)

BACA SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK..!! ⇒





SEJARAH RIYAYA UNDHUH-UNDHUH JEMAAT MOJOWARNO

10 03 2018

Dalam perjalanan sejarah komunitas Kristen Mojowarno tak luput dari pergumulan. Satu persatu tantangan hadir dan selalu diselesaikan beriringan dengan dinamika jaman yang juga selalu berubah. Hal itu mulai semenjak era pembukaan hutan, perkembangan membangun komunitas umat Kristen, sampai menjadi jemaat dewasa pada tahun 1923. Perjalanan kehidupan mereka meninggalkan bekas jejak dan karya besar yang dapat dilihat sampai saat ini.

Karya itu tumbuh dari benih pemikiran dan pergumulan iman yang panjang. Beberapa buah karya diwujud-nyatakan dalam kebersamaan berupa bangunan-bangunan yang bermakna, maupun tatanan hidup berjemaat dan bergereja. Salah satu karya itu seperti dalam penataan upacara-upacara di bidang pertanian. Hal ini karena komunitas Mojowarno hidup dalam masyarakat dan  kebudayaan agraris.

Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) adalah gereja yang hanya ada di Jawa Timur. Gereja ini berasal dari masyarakat pedesaan Kristen kemudian berkembang ke beberapa pedesaan  dan perkotaan di Jawa Timur. Perkembangan gerejapun tidak terlepas dari pola pembentukan komunitas Kristen mula-mula seperti desa-desa Kristen di wilayah hutan Kracil distrik Japan ( sebutan untuk Mojokerto saat itu dan sekarang kecamatan Mojowarno, Jombang ) pada awal abad 19 lalu.

Desa-desa baru itu dibentuk dengan cara membuka hutan, mengelola tanah menjadi lahan pertanian, bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membentuk masyarakat baru. Mereka yang membuka hutan adalah pribumi yang sebelumnya telah mengenal Kristus dari Ngoro, Sidoarjo maupun Surabaya. Kebanyakan dari mereka mempunyai kekerabatan atau pertemanan. Karena latar belakang mereka berasal dari desa-desa pertanian, maka tidak mengherankan jika budaya masyarakat agraris, budaya kekerabatan dan iman Kristen menyatu. Nilai-nilai ini membaur menjadi satu membentuk pola budaya masyarakat yang unik.

Riyaya Undhuh- undhuh adalah hari raya persembahan yang berasal dan tumbuh dari kelompok Kristen ini. Hari raya ini tumbuh menjadi tradisi sekitar tahun 1930, setelah Jemaat Mojowarno menyatakan diri menjadi Jemaat  dewasa pada tahun 1923. Kebiasaan ini dinilai baik untuk mendukung kemandirian jemaat lalu menular ke jemaat sekitarnya.

(Tim Pencatat Sejarah GKJW Mojowarno, 2011)

BACA SELANJUTNYA SILAHKAN KLIK..!! ⇒





Kepemilikan Tanah ABSENTEE dan LANDREFORM di Indonesia *

4 09 2010

Dalam melakukan perbuatan hukum tertentu terhadap hak atas tanah, biasanya calon penerima hak diwajibkan membuat pernyataan sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 99 PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997. Surat Pernyataan itu antara lain memuat masalah kepemilikan tanah absentee dan landreform. Namun ternyata tidak sedikit yang kurang paham mengenai absentee dan landreform. Bahkan saya pernah membaca ada akta Perjanjian Ikatan Jual Beli yang objeknya adalah tanah sawah, dan Pembelinya berstatus absentee. Baca entri selengkapnya »





Materi Kongres INI 2010 Di Batam

20 07 2010

File-file yang tersedia di bawah ini dalam format .djvu yang harus dibuka dengan aplikasi DjVu. Aplikasi tersebut dapat Anda download gratis DI SINI atau DI SINI.
Kemudian di-install pada komputer Anda. Mudah dan cepat…





Pengenakan BPHTB Atas HGB Yang Berakhir

27 06 2010

PENGENAKAN BPHTB ATAS HGB YANG BERAKHIR..??


Kasus Posisi : Ada Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang sudah berakhir masa berlakunya, dan sekaligus Pemegang Hak atas tanah yang tertulis dalam sertipikat HGB tersebut juga telah meninggal dunia. Maka ahli waris berupaya memperpanjang HGB tersebut melalui kantor notaris setempat. Setelah berkas-berkas yang dibutuhkan lengkap, maka permohonan HGB didaftarkan ke Kantor Pertanahan setempat, sampai SK pemberian hak diterbitkan. Namun Kantor Pertanahan menjelaskan bahwa permohonan tersebut dikenakan BPHTB perolehan hak (bukan BPHTB Waris). Si Notaris ‘mencak-mencak’ ngotot tidak perlu bayar BPHTB perolehan hak, tetapi cukup membayar BPHTB Waris. Nah, dari dua pendapat itu yang manakah yang benar, pendapat Kantor Pertanahan ataukah si Notaris.? Baca entri selengkapnya »





BPHTB

27 06 2010

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN : DIS-SINKRONISASI UU 20/2000 vs UU 28/2009

Mengenai Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) diatur oleh Undang-Undang No. 20 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang No. 21 Tahun 1997. Sementara peraturan pelaksana tentang Nilai Perolehan Obyek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 113 Tahun 2000. Baca entri selengkapnya »





Revisi UUJN

12 06 2010

REVISI UUJN : UPAYA MAKSIMAL ATAU HANYA SEBUAH WACANA


Terbitnya Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang disahkan dan diundangkan pada tanggal 6 Oktober 2004, mengundang pro dan kontra yang berkisar pada beberapa pasalnya. Sampai akhir-akhir ini ada upaya untuk me-revisi UUJN. Baca entri selengkapnya »